Kamis, 17 September 2020

Kondisi Masyarakat Menghadapi Era Digital



Ketimpangan  digital tidak bisa dianalisis dalam sebuah “ruang hampa” tanpa mengaitkan dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat. Sebagaimana Manuel Castells  (2006) mengatakan  bahwa  untuk  memahami  kondisi‐kondisi  baru  yang  muncul sebagai akibat  penetrasi  teknologi  digital  kita  harus memahami  kelompok‐ kelompok  strategis  yang  berkuasa  dan  relasi‐relasi  kuasa  yang  terbentuk dalam suatu masyarakat. Oleh  karena  itu,  tulisan  ini  berupaya  menjelaskan  ketimpangan  digital dalam  perspektif  sosiologi  dimana  ketimpangan  digital  harus  dikaitkan dengan konteks sosial, politik, kultural, dan ekonomi suatu masyarakat. Dunia digital juga sudah mencapai industri seperti industri digital jasa social media marketing.


Penggunaan  dan  masa  depan  internet  di  masyarakat  telah memunculkan  perdebatan  di  kalangan  pakar  ilmuwan  sosial  dan  teknologi informasi  dan  komunikasi.  Setidaknya  ada  dua  teori  utama  yang  dapat menjelaskan  masa  depan  pemanfaatan  internet  dan  ketimpangan  digital dalam masyarakat, yakni teori normalisasi dan teori difusi. Teori  Normalisasi.  


Teori  normalisasi  dapat  dikatakan  sebagai  teori berperspektif  optimis  (cyber  optimists)  di  mana  teori  ini  memprediksi internet  selalu  berdampak  positif  dan  dibutuhkan  bagi  kehidupan masyarakat. Tokoh utama yang mewakili teori normalisasi adalah Resnick D (1998).  Menurut  Resnick  (1998),  perbedaan  tingkat  antara  pemilik  akses internet  dan yang  tidak memiliki akses akan  semakin menurun,  setidaknya dalam  masyarakat  pos  industri.

Ekspektasi  ini  didasarkan  pada  fenomena semakin  luasnya  pemanfaatan  internet dan jasa social media marketing,  baik  sebagai  pusat  layanan  publik atau  komersial. Semakin  populernya  internet  sebagai  media  interaksi  dan bisnis akan memunculkan pasar terbuka (open market) yang pada gilirannya mengatasi  masalah  ketimpangan  digital  tanpa  perlu  meminta  bantuan kepada  pemerintah.  Pasar  terbuka  ini  akan  meningkatkan  kompetisi  dan akan  menurunkan  biaya‐biaya  layanan  internet  dan  alat‐alat  komputer. Dengan begitu, di bawah perspektif “normalisasi”, penyebaran internet akan semakin meningkat di masing‐masing negara sampai dengan 90 – 95% dari seluruh populasi pengguna internet.

0 komentar:

Posting Komentar