Kondisi Masyarakat Menghadapi Era Digital
Ketimpangan digital tidak bisa dianalisis dalam sebuah “ruang hampa” tanpa mengaitkan dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat. Sebagaimana Manuel Castells (2006) mengatakan bahwa untuk memahami kondisi‐kondisi baru yang muncul sebagai akibat penetrasi teknologi digital kita harus memahami kelompok‐ kelompok strategis yang berkuasa dan relasi‐relasi kuasa yang terbentuk dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu, tulisan ini berupaya menjelaskan ketimpangan digital dalam perspektif sosiologi dimana ketimpangan digital harus dikaitkan dengan konteks sosial, politik, kultural, dan ekonomi suatu masyarakat. Dunia digital juga sudah mencapai industri seperti industri digital jasa social media marketing.
Penggunaan dan masa depan internet di masyarakat telah memunculkan perdebatan di kalangan pakar ilmuwan sosial dan teknologi informasi dan komunikasi. Setidaknya ada dua teori utama yang dapat menjelaskan masa depan pemanfaatan internet dan ketimpangan digital dalam masyarakat, yakni teori normalisasi dan teori difusi. Teori Normalisasi.
Teori normalisasi dapat dikatakan sebagai teori berperspektif optimis (cyber optimists) di mana teori ini memprediksi internet selalu berdampak positif dan dibutuhkan bagi kehidupan masyarakat. Tokoh utama yang mewakili teori normalisasi adalah Resnick D (1998). Menurut Resnick (1998), perbedaan tingkat antara pemilik akses internet dan yang tidak memiliki akses akan semakin menurun, setidaknya dalam masyarakat pos industri.
Ekspektasi ini didasarkan pada fenomena semakin luasnya pemanfaatan internet dan jasa social media marketing, baik sebagai pusat layanan publik atau komersial. Semakin populernya internet sebagai media interaksi dan bisnis akan memunculkan pasar terbuka (open market) yang pada gilirannya mengatasi masalah ketimpangan digital tanpa perlu meminta bantuan kepada pemerintah. Pasar terbuka ini akan meningkatkan kompetisi dan akan menurunkan biaya‐biaya layanan internet dan alat‐alat komputer. Dengan begitu, di bawah perspektif “normalisasi”, penyebaran internet akan semakin meningkat di masing‐masing negara sampai dengan 90 – 95% dari seluruh populasi pengguna internet.
0 komentar:
Posting Komentar